Filosofi dan tuah Keris Sabuk Inten yang legendaris

[Keris Sabuk Inten]

Keris Sabuk Inten adalah salah satu bentuk dhapur Keris luk sebelas dengan ukuran panjang billah sedang dan permukaan bilahnya nglimpa. Ricikan pada Keris Sabuk Inten antara lain: memakai kembang kacang, jalen, lambe gajah, sogokan rangkap, tikel alis, sraweyan, ri pandan dan greneng.

Ada juga Keris dhapur lain yang bentuknya sangat mirip dengan Keris Sabuk Inten, yaitu Keris Carita Keprabon. Jumlah luknya juga sebelas dengan ricikan lainnya yang juga hampir sama, yang membedakan keduanya hanya pada lambe gajahnya saja. Keris dhapur Sabuk Inten memiliki satu lambe gajah, sedangkan Keris dhapur Carita Keprabon memiliki dua lambe gajah.

Keris Sabuk Inten adalah lambang kekayaan, kemuliaan, dan kemewahan. Pada jaman Majapahit Keris Sabuk Inten diciptakan untuk mewakili kaum pemilik modal atau orang-orang kaya sebagai simbol karahayon Kerajaan yang berdampingan dengan Keris Nogososro yang mewakili kaum penguasa.

Jika dilihat dari arti katanya, “Sabuk” bagi orang Jawa adalah perlambang suatu usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh serta laku prihatin untuk mencapai cita-cita yang disimbolkan dengan “Sabuk”, atau istilahnya: mengencangkan ikat pinggang. Dalam istilah Jawa  “sregep iku agawe kamulyan” artinya berusaha dengan sungguh-sungguh itu akan menjadikan kemuliaan/kejayaan.

Sedangkan kemewahan duniawi, kemakmuran dan kemuliaan disimbolkan dengan “Inten”. Inten/Intan adalah batu mulia yang indah gemerlapan dan bernilai tinggi. Hanya orang-orang kalangan atas saja yang dapat memiliki perhiasan seperti intan dan permata. Oleh sebab itulah kehidupan yang bergelimangan harta di ibaratkan seperti gemerlapnya inten/intan. Keris Sabuk Inten adalah simbol harapan agar orang yang memiliki Keris ini dapat memiliki kehidupan yang mulia, kaya raya dan bisa meraih semua cita-citanya.

Keris Sabuk Inten juga merupakan sebuah ajaran bagi pemiliknya untuk senantiasa mawas diri bahwa hidup adalah kawelasan/belas kasih TUHAN, lingkungan dan orang tua yang disimbolkan dengan luk 11 yang dalam bahasa Jawa “sewelas”. Oleh karena itu Manusia perlu juga memancarkan belas kasih TUHAN terhadap sesamanya. Karena Manusia yang mampu menjadikan belas kasih sebagai sabuk kehidupan, maka dia akan berhasil menempuh kehidupan dengan baik.

Keris Sabuk Inten adalah sebuah semangat dan harapan untuk dapat hidup penuh kemuliaan dengan semangat bekerja keras mengencangkan ikat pinggang dan tentu saja dengan kawelasan/belas kasih TUHAN YANG MAHA KUASA. Dengan memiliki semangat dan harapan, kita bisa menggali semua potensi yang ada untuk dapat meraih cita-cita, dan tentu saja dengan tetap mengharapkan kawelasan/belas kasih TUHAN agar dapat menjadi kaum Sabuk Inten atau orang yang bergelimang harta dan kemewahan.

Itulah tuah dari Keris Sabuk Inten yang merupakan manifestasi dari do’a-do’a yang dipanjatkan dan juga laku tirakat yang dilakukan oleh Empu pembuatnya agar pemilik Keris Sabuk Inten mendapat kawelasan/belas kasih dari TUHAN YANG MAHA KUASA untuk bisa menjadi orang yang bergelimang kemewahan, kemuliaan, dan kejayaan.

Sumber: HARTA LANGIT

Baca juga:

Filosofi dan tuah Keris Sempono Bungkem yang legendaris

Nama-nama Dhapur Keris

Nama-nama Dhapur Tombak

Demikian sedikit informasi tentang “Filosofi dan tuah Keris Sabuk Inten yang legendaris”. Untuk informasi lain seputar benda-benda pusaka bertuah, dapat dibaca pada artikel YONI KERIS lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Filosofi dan tuah Keris Sabuk Inten yang legendaris"

Post a Comment