[Ricikan-ricikan Keris] |
Nama-nama Keris tersebut memiliki
beberapa tingkatan antara lain Keris yang dibuat pada masa sebelum abad ke-10
yang diberi gelar Sang, Keris yang dipakai sebagai pusaka Keraton diberi gelar
Kanjeng Kyai, Keris yang dipakai oleh masyarakat umum diberi gelar Kyai dan
Keris yang dibuat oleh seorang Empu dan bukan dari idenya sendiri tapi dari ide
Empu sebelumnya diberi gelar DHAPUR. Jenis Keris pun juga bermacam-macam ada
yang lurus dan ada yang berlekuk [luk]. Untuk yang Luk (Istilah keris berlekuk)
mulai dari luk 3 sampai luk 29.
Untuk bisa mengetahui berbagai nama
Keris kita harus mengetahui dahulu ricikan-ricikan atau ornamen yang terdapat
pada sebilah Keris, karena Keris pasti memiliki ricikan sebagai dasar untuk
menentukan nama dhapurnya.
Berikut ini adalah beberapa contoh nama dhapur Keris beserta ricikannya:
1. Dhapur Tilam Upih dalah salah satu
Keris lurus dengan ricikan pijetan dan tikel alis.
2. Dhapur Pudak Jangkung adalah Keris
luk tiga dengan ricikan antara lain: pijetan, tikel alis, pudak sategal dan
sraweyan.
3. Dhapur Pendawa Cinarita adalah Keris
luk 5 dengan ricikan antara lain: kembang kacang, jalen, lambe gajah dua,
sogokan dua, sraweyan dan greneng.
4. Dhapur Sempana adalah Keris luk 7
dengan ricikan antara lain: kembang kacang, jalen, lambe gajah dan greneng.
5. Dhapur Carang Soka adalah Keris luk 9
denan ricikan antara lain: kembang kacang, jalen, lambe gajah dua, sogokan dua,
sraweyan dan greneng.
6. Dhapur Sabuk Inten adalah Keris luk
11 dengan ricikan antara lain: kembang kacang, jalen, lambe gajah, sogokan dua,
sraweyan dan greneng.
7. Dhapur Sengkelat adalah Keris luk 13
dengan ricikan antara lain: kembang kacang, jalen, lambe gajah, sogokan dua,
sraweyan, ri pandan, dan greneng.
Contoh dhapur Keris diatas memberikan
tanda bahwa detail sebuah dhapur keris itu berbeda-beda antara satu dengan
lainnya. Dhapur untuk Keris lurus ada sekitar 440 buah, dan untuk dhapur Keris
luk bisa ribuan jenisnya mulai dari Keris luk 3, luk 5, luk 7, luk 9, luk 11,
luk 13, luk 15, luk 17, luk 19, luk 21, luk 23, luk 25, luk 27, dan luk 29.
Jadi dalam menentukan nama dari sebilah
Keris, kita harus sangat berhati-hati dan tidak perlu bingung atau tergesa-gesa
karena nama-nama dhapur Keris telah banyak ditulis pada buku-buku Keris atau artikel-artikel
tentang Keris. Dengan mengetahui nama dhapur sebilah Keris, kita dapat
memprediksi apa sebetulnya maksud dan tujuan Keris tersebut dipesan dan dibuat.
Dari sekian banyak dhapur Keris yang ada
kemudian bisa dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu Keris lurus dan Keris
luk [berlekuk].
Dhapur Keris lurus antara lain:
- Betok
- Brojol
- Tilam Upih atau Tilam Petak
- Jalak
- Panji Nom
- Jaka Upa atau Jaga Upa
- Semar Betak
-
Regol
-
Karna Tinanding
- Kebo Teki
-
Kebo Lajer
-
Jalak Nguwuh atau Jalak Ruwuh
-
Sempaner atau Sempana Bener
-
Jamang Murub
- Tumenggung
-
Patrem
-
Sinom Worawari
- Condong Campur
-
Kalamisani
- Pasopati
- Jalak Dinding
- Jalak Sumelang Gandring
-
Jalak Ngucup Madu
-
Jalak Sangu Tumpeng
-
Jalak Ngore
- Mundarang atau Mendarang
-
Yuyurumpung
-
Mesem
-
Semar Tinandu
-
Ron Teki atau Roning Teki
-
Dungkul
- Kelap Lintah
- Sujen Ampel
-
Lar Ngatap atau Lar Ngantap
- Mayat atau Mayat [Miring]
- Kanda Basuki
- Putut dan Putut Kembar
- Mangkurat
-
Sinom
- Kala Muyeng atau Kala Munyeng
- Pinarak
- Tilam Sari
-
Jalak Tilam Sari
- Wora-wari
- Marak
- Damar Murub atau Urubing Dilah
-
Jaka Lola
-
Sepang
-
Cundrik
- Cengkrong
- Naga Pasa atau Naga Tapa
- Jalak Ngoceh
-
Kala Nadah
-
Balebang
- Pudak Sategal
-
Kala Dite
- Pandan Sarawa
- Jalak Barong atau Jalak Makara
- Bango Dolog Leres
- Singa Barong Leres
- Kikik
- Mahesa Kantong
- Maraseba.
Dhapur Keris luk 3 antara lain:
-
Jangkung Pacar
- Jangkung Mangkurat
- Mahesa Nempuh
-
Mahesa Soka
-
Segara Winotan atau Jaladri Winotan
-
Jangkung
- Campur Bawur
- Tebu Sauyun
- Bango Dolog
- Lar Monga atau Manglar Monga
- Pudak Sategal Luk 3
- Singa Barong Luk 3
- Kikik luk 3
- Mayat
- Jangkung
- Wuwung
- Mahesa Nabrang
- Anggrek Sumelang Gandring
Dhapur Keris luk 5 antara lain:
- Pandawa
- Pandawa Cinarita
- Pulanggeni
- Anoman
- Kebo Dengen atau Mahesa Dengen
- Pandawa Lare
- Pundak Sategal Luk 5
- Urap-urap
- Nagasalira atau Naga Sarira
- Naga Siluman
- Bakung
- Rara Siduwa atau Lara Siduwa atau Rara
Sidupa
- Kikik Luk 5
- Kebo Dengen
- Kala Nadah Luk 5
- Singa Barong Luk 5
- Pandawa Ulap
- Sinarasah
- Pandawa Pudak Sategal
Dhapur Keris 7 antara lain:
- Crubuk atau Carubuk
- Sempana Bungkem
- Balebang Luk 7
- Murna Malela
- Naga Keras
- Sempana Panjul atau Sempana Manyul
- Jaran Guyang
- Singa Barong Luk 7
- Megantara
- Carita Kasapta
- Naga Kikik luk 7
Dhapur Keris luk 9 antara lain:
- Sempana
- Kidang Soka
- Carang Soka
- Kidang Mas
- Panji Sekar
- Jurudeh
- Paniwen
- Panimbal
- Sempana Kalentang
- Jaruman
- Sabuk Tampar
- Singa Barong Luk 9
- Buta Ijo
- Carita Kanawa Luk 9
- Kidang Milar
- Klika Benda
Dhapur Keris luk 11 antara lain:
- Carita
- Carita Daleman
- Carita Keprabon
- Carita Bungkem
- Carita Gandu
- Carita Prasaja
- Carita Genengan
- Sabuk Tali
- Jaka Wuru
- Balebang Luk 11
- Sempana Luk 11
- Santan
- Singa Barong Luk 11
- Naga Siluman Luk 11
- Sabuk Inten
- Jaka Rumeksa atau Jaga Rumeksa
Dhapur Keris luk 13 antara lain:
-
Sengkelat
- Parung Sari
- Caluring
- Johan Mangan Kala
- Kantar
- Sepokal
- Lo Gandu atau Lung Gandu
- Naga sasra
- Singa Barong Luk 13
- Carita Luk 13
- Naga Siluman Luk 13
- Mangkunegoro
- Bima Kurda Luk 13
- Karawelang Luk 13 atau Kala Welang
- Bima Kurda Luk 13
- Naga Siluman Luk 13
Dhapur Keris luk 15 antara lain:
- Carang Buntala
-
Sedet
- Ragawilah
- Raga Pasung
- Mahesa Nabrang atau Kebo Nabrang
- Carita Buntala Luk 15
Dhapur Keris luk 17 antara lain:
- Carita Kalentang
- Sepokal Luk 17
- Lancingan atau Kancingan atau
Cancingan
- Ngamper Buta
Dhapur Keris luk 19 antara lain:
- Trimurda
- Karacan
- Bima Kurda Luk 19
Dhapur Keris luk 21 antara lain:
- Kala Tinanding
- Trisirah
- Drajid
Dhapur Keris luk 25:
-Bima Kurda Luk 25
Dhapur Keris luk 27:
- Tagawirun
Dhapur Keris luk 29:
-Kala Bendu Luk 29
Di Pulau Jawa, Keris yang jumlah luknya
15 atau lebih digolongkan sebagai Keris Kalawijan atau Palawijan. Dahulu, Keris
Kalawijan diberikan pada orang-orang yang berbeda dengan orang-orang pada
umumnya, yaitu orang yang eksentrik, yang terlalu pintar, yang punya kelebihan,
atau yang punya kekurangan.
Untuk bisa membedakan dhapur Keris yang
satu dengan lainnya, terlebih dulu kita perlu memahami berbagai komponen atau
ricikan-ricikan Keris, karena tanpa memahaminya benar mengenai ricikan Keris,
maka kita akan kesulitan dalam menentukan nama dhapur Keris.
Dhapur Keris dan kekuatan simboliknya:
Masyarakat Jawa menafsirkan bentuk dari
bilah Keris bukan sekedar untuk memberikan sajian tentang kekuatan (fisik) dan keindahan
(artistik) belaka. Pada bagian-bagian simboliknya juga mengandung makna-makna
yang mendalam, dengan pesan-pesan moral dan etika tertentu. Sebagian masyarakat
memiliki keyakinan, justru dengan kandungan yang maknawiyah tersebut maka Keris
memiliki nilai-nilai pedagogis, dan secara terus menerus dianggap akan memiliki
relevansi untuk diwariskan kepada generasi yang akan datang, meski Keris tidak
lagi menjadi senjata utama yang diperlukan didalam kehidupan sehari-hari.
Makna yang mendalam dan pesan-pesan
moral serta etika tersebut dianggap sebagai suatu bagian dari pemikiran orang
Jawa terhadap kebudayaannya, yang dahulu merupakan bagian dari wacana
kebudayaan yang dikembangkan oleh para Waliyullah di tanah Jawa, terutama Sunan
Kalijaga di Kadilangu.
Mengenai bentuk Keris beserta tafsir
kultural terhadap makna simboliknya, pada masa-masa yang selanjutnya kemudian
menjadi bagian dari pengajaran tentang dunia Perkerisan yang sejak jaman
Mataram selalu di ajarkan kepada masyarakat oleh para pujangga atau lurahing
empu, termasuk di antaranya para tokoh seperti Ki Nom Mataram, Pangeran Wijil
(II) di Kartasura, dan oleh tim Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang
dipimpin oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom, Hamengkunagara (III)
(Susuhunan Pakoe Boewana V) sebagaimana dituliskan sebagai salah satu bahan
pembahasan di dalam Suluk Tambangraras atau Serat Centhini.
unsur-unsur yang melekat dan bahan-bahan
yang digunakan untuk pembuatan Keris, di candra dan ditafsirkan melalui
kandungan pesan-pesannya yang bernuansa Moral dan Etik yang kuat, terutama di
dalam kaitan dengan kesinambungan wilayah kehidupan mikrokosmos (jagad kecil)
dan makrokosmos (jagad besar) atau Manunggaling Kawulo lan Gusti.
Sumber: HARTA LANGIT
Demikian sedikit informasi tentang “Nama-nama Dhapur Keris”. Untuk informasi lain seputar Keris Pusaka dan Benda-Benda Pusaka bertuah, dapat dibaca pada artikel YONI KERIS lainnya.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
0 Response to "Nama-nama Dhapur Keris"
Post a Comment